Yang dilarang bagi laki-laki di antaranya adalah :
1.
Memakai pakaian yang berjahit
2.
Memakai penutup kepala
Yang dilarang bagi perempuan di antaranya adalah :
Menutup
muka dan dua telapak tangan
Yang dilarang bagi keduanya, laki-laki dan perempuan :
1. Memakai wangi-wangian, baik pada badan
maupun pada pakaian. Adapun ketinggalan bau wangi-wangian yang dipakai sebelum
ihram hingga masih tetap tinggal sesudahnya, tidak berdosa, bahkan Rasulullah
saw apabila hendak ihram, biasanya beliau memakai wangi-wangian terlebih dahulu
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ قَامَ
رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ مَاذَا تَأْمُرُنَا أَنْ نَلْبَسَ مِنَ الثِّيَابِ
فِى اْلإِحْرَامِ فَقَالَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ
تَلْبَسُوا الْقَمِيْصَ وَلاَ السَّرَاوِيْلاَتِ وَلاَ الْعَمَائِمَ، وَلاَ
الْبَرَانِسَ إِلَّا أَنْ يَكُوْنَ أَحَدٌ لَيْسَتْ لَهُ نَعْلاَنِ، فَلْيَلْبَسِ
الْخُفَّيْنِ، وَلْيَقْطَعْ أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ، وَلاَ تَلْبَسُوْا
شَيْئًا مَسَّهُ زَعْفَرَانٌ، وَلَا الْوَرْسُ، وَلاَ تَنْتَقِبِ الْمَرْأَةُ
الْمُحْرِمَةُ وَلاَ تَلْبَسِ الْقُفَّازَيْنِ
Dari
Abdullah bin Umar ra berkata, seorang laki-laki datang lalu berkata : Wahai
Rasulullah, pakaian apa yang baginda perintahkan untuk kami ketika ihram?. Nabi
saw menjawab : Janganlah kalian mengenakan baju, celana, sorban, mantel
(pakaian yang menutupi kepala) kecuali seseorang yang tidak memiliki sandal,
hendaklah dia mengenakan sapatu tapi dipotongnya hingga berada dibawah mata
kaki dan jangan pula kalian memakai pakaian yang diberi minyak wangi atau
wewangian dari daun tumbuhan. Dan wanita yang sedang ihram tidak boleh memakai
cadar (penutup wajah) dan sarung tangan. (H. R. Bukhari no. 1838)
2. Menghilangkan rambut atau bulu badan
yang lain, begitu juga berminyak rambut.
وَلاَ تَحْلِقُواْ رُؤُوسَكُمْ حَتَّى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ فَمَنْ كَانَ مِنْكُم مَّرِيْضًا أَوْ بِهِ أَذًى مِّنْ رَّأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِّنِ صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ
dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum
korban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau
ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfidyah,
yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. (Q.S. 2 Al Baqarah 196)
3. Memotong kuku
4. Mengadakan pernikahan (menikahkan,
menikah, atau menjadi wakil dalam akad nikah)
عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لاَ يَنْكِحُ الْمُحْرِمُ وَلاَ يُنْكَحُ وَلاَ يَخْطُبُ
Dari Utsman bin Affan bahwasanya Rasulullah saw bersabda : Orang
yang sedang dalam keadaan ihram tidak boleh menikah, tidak boleh menikahkan,
dan tidak boleh pula meminang. (H. R. Muslim no. 3514)
Sedangkan
rujuk tidak dilarang, sebab rujuk itu berarti mengekalkan pernikahan, bukan
akad nikah. Hal ini berdasarkan kaidah berikut ini :
يُغْتَفَرُ
فِى الدَّوَامِ مَا لَا يُغْتَفَرُ فِى الْإِبْتِدَاءِ
Diampuni mengekalkan sesuatu, sedangkan memulainya tidak diampuni
(tidak bioleh)
5.
Bersetubuh dan pendahuluannya
فَمَنْ فَرَضَ فِيْهِنَّ الْحَجَّ فَلاَ
رَفَثَ وَلاَ فُسُوْقَ وَلاَ جِدَالَ فِي الْحَجِّ
Barang siapa yang menetapkan niatnya dalam
bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan
berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. (Q.S. 2 Al Baqarah 197)
6.
Berburu dan membunuh binatang darat yang liar dan halal dimakan
وَحُرِّمَ عَلَيْكُمْ صَيْدُ الْبَرِّ مَا دُمْتُمْ حُرُمًا
Dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang
buruan darat, selama kamu dalam ihram. (Q.S. 5 Al Maa-idah 96)
Adapun
memakan binatang yang diburu oleh orang lain, maka tidak ada halangan bagi
orang ihram, asal niat orang yang berburunya bukan untuk orang yang ihram
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صَيْدُ الْبَرِّ لَكُمْ حَلاَلٌ وَأَنْتُمْ حُرُمٌ مَا
لَمْ تَصِيْدُوْهُ أَوْ يُصَدْ لَكُمْ
Dari Jabir bin Abdullah dari Nabi saw bersabda : Binatang buruan
darat halal bagi kamu sewaktu kamu sedang ihram, asal tidak kamu yang
berburunya atau diburu karena untukmu. (H. R. Tirmidzi no. 856, Baihaqi no.
10208 dan lainnya)
Juga
dikecualikan binatang darat yang boleh dibunuh oleh orang yang sedang ihram
seperti dalam hadits di bawah ini :
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
خَمْسٌ مِنَ الدَّوَابِّ لَيْسَ عَلَى الْمُحْرِمِ فِى قَتْلِهِنَّ جُنَاحٌ
الْغُرَابُ وَالْحِدَأَةُ وَالْعَقْرَبُ وَالْفَارَةُ وَالْكَلْبُ الْعَقُوْرُ
Dari
Ibnu Umar ra bahwa Rasulullah saw bersabda : Ada
lima jenis
hewan yang tidak berdosa bagi orang yang sedang berihram untuk membunuhnya,
yaitu burung gagak, burung rajawali, kalajengking, tikus dan anjing galak. (H.
R. Muslim no. 2929)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar