Dalam
hadits disebutkan :
عَنْ كَعْبِ بِنِ عُجْرَةَ قَالَ، قَالَ عُمَرُ: صَلاَةُ الْأَضْحَى
رَكْعَتَانِ، وَصَلاَةُ الْجُمُعَةِ رَكْعَتَانِ، وَصَلاَةُ الْفِطْرِ
رَكْعَتَانِ، وَصَلَاةُ الْمُسَافِرِ رَكْعَتَانِ تَمَامٌ غَيْرُ قَصْرٍ عَلَى
لِسَانِ نَبِيِّكُمْ، وَقَدْ خَابَ مَنِ افَتَرَى
Dari Ka'ab bin Ujrah ia berkata, Saidina Umar berkata : Shalat idul
Adha itu dua rakaat, shalat Jum'at itu dua rakaat, shalat idul Fitri itu dua
rakaat, shalat orang yang bepergian itu dua rakaat sempurna tidak diringkas,
sesuai dengan sabda nabimu, dan sungguh telah merugi orang yang telah
mengada-ada. (H. R. Ibnu Huzaimah no. 1346, Ahmad no. 263, Nasa'i no. 1419 dan
lainnya)
Ketentuan
shalat Jum'at dua rakaat ini merupakan ijma' (kebulatan pendapat) para ulama.
Imam
Nawawi dalam kitabnya menegaskan :
أَمَّا الْأَحْكَامُ فَأَجْمَعَتِ الْأُمَّةَ عَلَى أَنَّ الْجُمُعَةَ
رَكْعَتَانِ
Adapun hukum-hukum (yang bekenaan dengan shalat Jum'at), para ulama
telah sependapat bahwa shalat Jum'at itu dua rakaat. (Kitab Al-Majmu' Syarah
Al-Muhadzdzab, Juz IV, halaman 530)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar