عَنِ الزُّهْرِىِّ قَالَ سَمِعْتُ السَّائِبَ بْنَ يَزِيْدَ يَقُوْلُ
إِنَّ الْأَذَانَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ كَانَ أَوَّلُهُ حِيْنَ يَجْلِسُ اْلإِمَامُ
يَوْمَ الْجُمُعَةِ عَلَى الْمِنْبَرِ فِى عَهْدِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ فَلَمَّا كَانَ فِى خِلاَفَةِ عُثْمَانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ وَكَثُرُوْا ، أَمَرَ عُثْمَانُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ
بِالْأَذَانِ الثَّالِثِ ، فَأُذِّنَ بِهِ عَلَى الزَّوْرَاءِ ، فَثَبَتَ الأَمْرُ عَلىٰ ذٰلِكَ
Dari Az-Zuhri
berkata, Aku mendengar As-Sa'ib bin Yazid berkata : Pada mulanya adzan pada
hari Jum'at dikumandangkan ketika Imam sudah duduk di atas mimbar. Yaitu pada
masa Rasulullah saw, Abu Bakar dan Umar ra. Maka pada masa Khilafah Utsman bin
Affan ra ketika manusia sudah semakin banyak, maka pada hari Jum'at dia
mememerintahkan adzan yang ketiga (adzan yang dilakukan sebelum khatib naik mimbar).
Sehingga dikumandangkanlah adzan (ketiga) tersebut di Az-Zaura' (nama pasar).
Kemudian berlakulah urusan tersebut menjadi ketetapan (sampai sekarang). (H.R.
Bukhari no. 916)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar