عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُوْلَ قَالَ أَيُّمَا امْرَأَةٍ نُكِحَتْ
بِغَيْرِ إِذْنِ وَلِيِّهَا فَنِكَاحُهَا بَاطِلٌ فَنِكَاحُهَا بَاطِلٌ
فَنِكَاحُهَا بَاطِلٌ فَإِنْ دَخَلَ بِهَا فَلَهَا الْمَهْرُ بِمَا اسْتَحَلَّ
مِنْ فَرْجِهَا فَإِنِ اشْتَجَرُوا فَالسُّلْطَانُ وَلِىُّ مَنْ لاَ وَلِىَّ لَهُ
Dari
Aisyah,bahwasanya Rasulullah saw bersabda : Wanita mana saja yang menikah
dengan tanpa wali, maka nikahnya batil. Jika lelaki telah menggaulinya,maka ia
wajib membayar maskawin untuk kehormatan yang telah dihalalkan darinya. Maka
apabila mereka bersengketa, penguasa dapat menjadi wali bagi wanita yang tidak
mempunyai wali. (H. R. Titmidzi no. 1125, Abu Daud no. 2025 dan lainnya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar