Pada dasarnya manusia itu punya sifat kikir
atau bakhil. Dia tidak mudah untuk menafkahkan sebagian harta bendanya di jalan
Allah, dalam Al-Qur'an disebutkan :
إِنَّ الْإِنسَانَ خُلِقَ هَلُوْعًا
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat
keluh kesah lagi kikir. (Q.S. 70 Al Ma'aarij 19)
وَكَانَ اْلإِنْسَانُ قَتُوْرًا
Dan adalah manusia itu sangat kikir. (Q.S.
17 Al Israa' 100)
Padahal Allah telah mengingatkan dalam
Al-Qur'an :
لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوْا مِمَّا تُحِبُّوْنَ، وَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ شَيْءٍ فَإِنَّ اللهَ بِهِ عَلِيْمٌ
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan
(yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai.
Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. (Q.S.
3 Ali 'Imran 92)
Syaikh
Ibnu Katsir dalam kitabnya menegaskan :
روى وَكِيع في تفسيره عن شريك، عن أبي إسحاق، عن عمرو بن ميمون { لَنْ
تَنَالُوا الْبِرَّ } قال: البر الجنة
Waki' di
dalam kitab tafsirnya meriwayatkan dari Syarik, dari Abu Ishaq, dari Amr ibnu
Maimun sehubungan dengan firman-Nya : Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan
(yang sempurna), yang dimaksud dengan Al-Birr adalah surga. (Kitab Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, Juz II, halaman 73).
Jadi kalau kita belum mampu menafkahkan
sebagian harta benda yang kita cintai, berarti kita belum bisa mendapatkan
surga dengan sempurna.
Mengapa sebagian besar manusia
itu bakhil? karena mereka masih menggunakan hitung-hitungan secara matematis.
Misalnya punya uang 1 juta, lalu di infakkan 700 ribu, maka secara matematika
uangnya tinggal 300 ribu. Padahal menurut hitungan Allah, uang itu bisa jadi 7 juta karena 700 ribu dilipat
gandakan 10 kali, bahkan bisa dilipat gandakan 100 kali sampai 700 kali, bahkan
tak terhingga hitungannya.
Sebagian harta benda kita
yang kita infakkan itu pasti diganti oleh Allah, dalam Al-Qur'an disebutkan :
وَمَا أَنْفَقْتُم مِّنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ
Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan,
maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.
(Q.S. 34 Saba ' 39)
Bahkan
sebagian harta benda kita yang kita nafkahkan di jalan Allah bisa bermanfaat
bagi diri kita, diantaranya adalah untuk kesembuhan penyakit kita, dalam hadits
disebutkan :
عَنْ عَبْدِ اللهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ حَصِّنُوْا أَمْوَالَكُمْ بِالزَّكَاةِ وَدَاوُوْا مَرْضَاكُمْ
بِالصَّدَقَةِ وَأَعِدُّوْا لِلْبَلاءِ الدُّعَاءَ.
Dari Abdullah
ia berkata, Rasulullah saw bersabda : Bersihkanlah hartamu dengan zakat,
sembuhkanlah penyakitmu dengan shadaqah, dan persiapkanlah doa untuk (menolak)
balak. (H. R. Thabrani no. 10044, dalam Mu'jam Al-Kabir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar