Maaf judul di atas itu terlalu pendek, sebenarnya judul yang
ingin kami buat adalah jangan
mencaci-maki, mencari-cari isu (kesalahan/kejelekan), meng-ghibah pak Joko
Widodo, Habib Rizieq Sihab, pak Susilo Bambang Yudoyo (SBY), pak Yusuf Kala
(JK), Ibu Mega Wati, KH. Aqiel Sirodj, Pak Machfud MD, dan para pejabat serta
ulama lainnya secara khusus dan siapa saja secara umum.
Kenapa, karena dalam Al-Qur'an disebutkan :
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ
الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلاَ تَجَسَّسُوْا وَلاَ يَغْتَبْ
بَّعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيْهِ مَيْتاً
فَكَرِهْتُمُوْهُ وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ
Hai orang-orang
yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian
prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain
dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah
seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah
kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. (Q.S. 49 Al Hujuraat 12)
Dalam hadits
disebuthan :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ
أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ وَلَا تَحَسَّسُوْا وَلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا تَحَاسَدُوْا
وَلَا تَدَابَرُوْا وَلَا تَبَاغَضُوْا وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ إِخْوَانًا
Dari Abu
Hurairah dari Nabi saw beliau bersabda: Jauhilah prasangka buruk, karena
prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta, janganlah kalian saling
mendiamkan, janganlah suka mencari-cari isu (mencari-cari kesalahan orang
lain), saling mendengki, saling membelakangi, serta saling membenci, tetapi,
jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. (H. R. Bukhari no. 6064)
وَأَخْرَجَ اْلبَيْهَقْيُّ وَالطَّبَرَانْيُّ وَأَبُوْ الشَّيْخُ
وَابْنُ أَبِي الدُّنْيَا عَنْ جَابِرِ وَأَبِيْ سَعِيْدٍ قَالَا : قَالَ رَسُوْلُ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِيَّاكُمْ وَاْلغِيْبَةَ فَإِنَّ
اْلغِيْبَةَ أَشّدُّ مِنَ الزِّنَا قِيْلَ لَهُ وَكَيْفَ قَالَ إِنَّ الرَّجُلَ
قَدْ يَزْنِى وَيَتُوْبُ فَيَتُوْبُ اللهُ عَلَيْهِ وَإِنَّ صَاحِبَ اْلغِيْبَةَ
لَا يُغْفَرُ لَهُ حَتَّى يَغْفِرَ لَهُ صَاحِبُهُ
Diriwayatkan
Baihaqi, Thabrani, Abu Syaikh dan Ibnu Abi Dunya dari Jabir dan Abi Sa'id,
keduanya berkata, Rasulullah saw bersabda : Berhati-hatikah kamu, jangan sampai
menyebut kejelekan orang lain. Sebab sesungguhnya menyebut kejelekan orang lain
lebih sulit diampuni dosanya dari pada zina.
Maaf-maaf, apa orang yang
mencaci-maki, mencari-cari isu (kesalahan/kejelekan), meng-ghibah
beliau-beliau yang kami sebutkan di atas pernah bertemu dengan beliaunya,
tentunya sangat sulit kita menemuinya, berarti kita juga kesulitan untuk
meminta maaf kepada beliau-beliau itu. Dengan tidak ada kehalalan atau pemaafan
dari beliau-beliau itu maka kita akan menyesal seumur hidup, sebab nanti di
akhirat kita tetap dimintai pertanggungan jawab, dan kita digolongkan oleh
Rasulullah saw sebagai orang yang bangkrut atau pailit. Dalam hadits disebutkan
:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَتَدْرُوْنَ مَا الْمُفْلِسُ قَالُوْا الْمُفْلِسُ فِيْنَا
مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ. فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِى
يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِى قَدْ شَتَمَ
هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا
فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ
حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ
فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِى النَّارِ
Dari Abu
Hurairah bahwa Rasulullah saw pernah bertanya kepada para sahabat : Tahukah
kalian, siapakah orang yang bangkrut atau pailit itu?
Lebih menakutkan
lagi kalau kita dianggap orang yang tidak beriman, karena sebagai orang mukmin, tentu sangat tidak layak berbicara kasar,
mencela dan melaknat kepada siapapun, kapanpun dan di mana pun, baik di dunia
nyata maupun dunia maya, dalam hadits disebutkan :
عَنْ عَبْدِ اللهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْمُؤْمِنَ لَيْسَ بِاللَّعَّانِ وَلاَ الطَّعَّانِ وَلاَ
الْفَاحِشِ وَلاَ الْبَذِىءِ
Dari Abdullah ia berkata, Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya orang
mukmin itu orang yang tidak suka melaknat, mencela, berkata keji atau jorok,
dan kotor. (H. R. Ahmad no.
4027)
Hal ini tidak saja bagi orang yang membuat berita, tapi orang
yang ikut menyebarkan berita juga dihukumi sama, oleh karena itu
berhati-hatilah dalam menerima dan menyampaikan berita yang kita peroleh,
sekiranya berita itu tidak baik apalagi terdapat kebohongan lebih baik kita
hentikan di HP kita saja, jangan sampai kita bagikan kepada lainnya, apalagi
saat membagikan itu disertai rasa bangga. naudzu billah min dzalik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar